SIMALUNGUN – Pemukulan wajah Ashido Malau warga desa Partibi Tembe Merek Tanah Karo yang diduga dilakukan oleh oknum yang mengaku satgas Anti mafia tanah mabes polri pada (27/11) lalu berbuntut panjang.
Ashido Malau yang diketahui sebagai karyawan di PT Sipiso Piso resmi membuat laporan ke Polres Simalungun sekira pukul 23.00 Wib dengan nomor : 345/XI/2024 SPKT yang diterima oleh R Pandapotan SH.
Menurut Ashido Malau, kronologis kejadian itu terjadi pada tanggal 27 November yang lalu sekira pukul 14.00 Wib. Awalnya dia menerima panggilan telpon dari seorang rekan kerjanya yang bernama Pindo Manik yang mengatakan ada 4 unit mobil datang kelokasi PT Sipiso Piso membawakan baliho yang bertuliskan Tanah Ini Milik Hartanto Bunahar.
“Saya sudah laporkan kasus pemukulan yang menimpa saya pada tanggal 27 November lalu sekitar jam 23.00 Wib, semoga pihak polres Simalungun bisa segera menangkap pelaku pemukulan terhadap saya”, harap Asidho Malau, Kamis (5/12-2024).
Melihat kehadiran Bripda Muh Riski Januari dan Hartanto Bunahar serta rekannya Sinarta Purba yang mengaku satgas Anti mafia tanah mabes polri, untuk memasang Plank dilokasi tanah tersebut, dirinya pun berniat ingin merekam melalui hp nya. Namun tak disangka, salah seorang dari terduga pelaku justru melarang dan membentak sambil berkata apa maksudnya merekam video itu. Yang dijawab oleh Ashido untuk laporan kepada atasannya.
“Dia bertanya untuk apa merekam, matikan itu katanya. Kujawab untuk laporan kepada atasan saya pak. Kemudian teman saya Cristofel Hutauruk bertanya identitas mereka dan dijawab dengan mengatakan belum diprinter”, ucap Ashido Malau.
Karena Ashido tidak mau menghentikan rekamannya, salah satu oknum tersebut memukul wajahnya sebelah kiri sampai dirinya mengerang kesakitan.
Ketua Umum LSM Halilintar RI Provinsi Sumatera Utara SP Tambak SH sangat menyesalkan tindakan pemukulan terhadap Asido Malau yang dilakukan oleh oknum yang mengaku satgas Anti mafia tanah mabes polri.
“Padahal karyawan itu hanya menjalankan tugas guna membuat laporannya kepada atasannya. Nah kenapa mesti dipukul?? Seharusnya mereka itu masuk ke kawasan itu meminta ijin dong, bukan masuk dengan sembarangan begitu”, kesal SP Tambak SH.
LSM Halilintar RI meminta kepada pihak polres Simalungun agar segera memproses kasus ini agar jelas duduk persoalannya dan memanggil pihak oknum Bripda Muh Riski Januari yang diduga telah memukul wajah Ashido Malau.
“Jika polres Simalungun memperlambat proses penyelidikan ini, LSM Halilintar akan mengirim surat kepada Kapolri di Jakarta dan tembusan Kapolda Sumatera Utara”, tegas SP Tambak SH. (SH/Red).