PATI – Dalam kampanye bertajuk “Stop Money Politic pada Anak”, RPPAI menegaskan bahwa anak-anak sering kali menjadi korban.
Seperti dari praktik money politic. Dampak dari ini dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah yang seharusnya mengutamakan hak-hak pendidikan dan kesejahteraan anak serta Perempuan.
“Ketika politik uang terjadi, prioritas anggaran sering kali terdistorsi, dan pada akhirnya, sektor pendidikan serta perlindungan anak yang dikorbankan,” ungkap Agus Kliwir selaku Sekjen Rumah PPAI dan Plt. Disdikbud Pati saat berbincang – bincang bersama awak media di ruang kerja, Kamis (10/10/24).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rumah PPAI menekankan bahwa kesadaran masyarakat, terutama orang tua, sangat penting untuk melindungi anak-anak dari dampak buruk politik uang.
Ia menghimbau agar masyarakat tidak terjebak dalam godaan jangka pendek yang hanya akan merugikan masa depan anak-anak.
“Anak – anak hari ini membutuhkan lingkungan yang bersih dari korupsi politik. Agar bisa tumbuh dengan akses pendidikan yang layak dan kesempatan yang setara,” imbuh Rumah PPAI.
Selain itu, Sekjen RPPAI mengajak Plt Disdikbud Kabupaten Pati Tulus agar mengedepankan lebih aktif dalam mengedukasi anak-anak dan remaja mengenai bahaya politik uang dan pentingnya partisipasi dalam proses politik yang bersih di masa depan.
Untuk generasi muda harus paham sejak dini, Karena bahwa praktik ini dapat merusak tatanan demokrasi dan mengganggu peluang mereka mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” kata Sekjen Rumah PPAI.
Maka dalam melaksanakan program-program advokasi yang dilakukan oleh Rumah PPAI meliputi pelatihan dan sosialisasi di berbagai sekolah dan komunitas.
Guna menanamkan nilai-nilai keutuhan dan pentingnya menolak segala bentuk politik uang.
Agus Kliwir berharap kampanye ini bisa menginspirasi perubahan nyata dalam pola pikir masyarakat, terutama dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif
Rumah PPAI akan terus berupaya menyuarakan politik uang dan mendukung hak – hak anak untuk tumbuh di lingkungan yang sehat dan kondusif.
Mereka percaya bahwa menghentikan politik uang adalah langkah penting dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia”, tegas Agus Kliwir.(red)
