Aceh Tenggara – Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara bersama lintas sektor resmi menandatangani komitmen bersama percepatan penurunan stunting tahun 2025. Acara yang berlangsung di Kutacane ini dihadiri oleh unsur pemerintah daerah, perwakilan instansi terkait, tenaga kesehatan, serta tokoh masyarakat.(19/09/25).
Komitmen tersebut berisi sejumlah poin penting, di antaranya menurunkan angka prevalensi stunting hingga 26,5 persen, memperkuat koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif, serta mengoptimalkan peran posyandu di seluruh desa. Selain itu, pemerintah daerah juga menekankan pentingnya memastikan program dan anggaran penanganan stunting teralokasi di setiap desa, kecamatan, hingga kabupaten.
Kepala Dinas BKKBN Aceh Tenggara, Budi Afrizal, dalam sambutannya menyatakan bahwa upaya menurunkan angka stunting harus menjadi gerakan bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan generasi kita. Dengan komitmen bersama ini, kita ingin memastikan anak-anak Aceh Tenggara tumbuh sehat, cerdas, dan berkualitas,” ujarnya.
Hal senada juga ditegaskan Budi Afrizal. Menurutnya, intervensi percepatan penurunan stunting harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari edukasi gizi kepada ibu hamil, pemantauan pertumbuhan balita di posyandu, hingga penyediaan sanitasi yang layak.
Kunci keberhasilan ada pada kerja sama semua pihak, dari pemerintah hingga masyarakat. Posyandu harus lebih aktif, dan setiap desa wajib berperan dalam memastikan anak-anak terbebas dari stunting,” jelasnya.
Penandatanganan komitmen bersama ini menjadi tonggak penting dalam upaya percepatan penurunan stunting di Aceh Tenggara. Dengan dukungan lintas sektor, Pemkab optimistis target penurunan stunting pada tahun 2025 dapat tercapai.
Redaksi