KUTACANE – Kisah haru datang dari warga Aceh Tenggara. Jenazah Reni Daniati, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Terutung Payung, Kecamatan Bambel, akhirnya bisa dipulangkan ke kampung halaman setelah tertahan hampir sepekan di Malaysia karena tunggakan biaya rumah sakit. Bupati Aceh Tenggara, HM Salim Fakhry, turun tangan langsung dengan menebus biaya lebih dari Rp72 juta agar Reni bisa kembali ke tanah kelahirannya – meski dalam keadaan tak bernyawa.
Reni menghembuskan napas terakhir di Hospital Sungai Buloh, Selangor, pada Selasa (23/6) setelah koma selama dua pekan akibat komplikasi penyakit. Namun jenazahnya tak bisa segera dipulangkan karena keluarganya tidak mampu menanggung biaya rumah sakit yang menumpuk. Kasus ini sempat viral dan memantik empati masyarakat luas.
“Alhamdulillah, berkat bantuan dari Bapak Bupati Aceh Tenggara, jenazah Reni akhirnya bisa kami urus untuk dipulangkan. Biaya penebusan jenazah sebesar Rp72 juta lebih telah dilunasi,” ujar Kepala Dinas Sosial Aceh Tenggara, Bahagia Wati, Senin (30/6), melalui pesan WhatsApp.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proses pemulangan jenazah, kata Bahagia, kini tengah difokuskan oleh tim dari Dinas Sosial Aceh Tenggara yang bekerja sama dengan Dinsos Provinsi Aceh. “Setelah urusan rumah sakit selesai, jenazah telah dijemput dan akan diterbangkan dari Malaysia ke Bandara Medan pada Selasa (1/7). Selanjutnya, jenazah akan langsung dibawa ke Kutacane,” jelasnya.
Kisah Reni Daniati menjadi potret getir perjuangan para pahlawan devisa yang bekerja jauh dari kampung halaman demi keluarga. Namun di balik kesedihan itu, tindakan cepat dan empati dari Bupati Salim Fakhry menjadi cahaya harapan, menunjukkan bahwa negara – melalui para pemimpinnya – tak tinggal diam.
(Red)