CIANJUR – Jaringan Intelektual Muda Cianjur (JIM) menyoroti dugaan anggaran fantastis yang terselip di Sekretariat DPRD Kabupaten Cianjur, dugaan keterlibatan oknum anggota DPRD membuat dapur administrasi dewan itu terlihat tegang, seakan menahan napas di bawah sorotan publik.
Presidium JIM, Alief Irfan, menyebut paket tender yang menjadi sorotan tercatat dengan kode RUP 60115458, senilai Rp 1,4 miliar. “Angka ini bagaikan gunung yang menutupi pandangan publik, siapa pemilik sejati paket ini dan siapa yang menyalakan api pengawasannya?” kata Alief.
JIM memetakan lima titik yang perlu diterangi cahaya transparansi:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Kepemilikan Paket Tender – Identitas pihak yang bertanggung jawab masih tersembunyi di balik tirai rahasia.
2. Transparansi Anggaran Makan dan Minum – Klaim pengelolaan anggaran belum disertai bukti yang bisa diakses publik, ibarat lembar kosong yang menunggu tinta.
3. Mekanisme Tender – Tahapan tender dijelaskan secara umum, seperti peta harta karun tanpa tanda X.
4. Urgensi Paket Tender – Manfaat dan kebutuhan paket belum terlihat jelas, menimbulkan bayangan keraguan.
5. Evaluasi Efisiensi Paket Tender – Data terkait efektivitas dan efisiensi tidak lengkap, ibarat jendela yang tertutup rapat bagi publik yang ingin mengintip.
Alief menambahkan, ketertutupan ini bukan sekadar soal administratif, melainkan ancaman bagi hak konstitusional masyarakat dan kualitas demokrasi lokal.
“Jika akses terhadap DPA atau rincian tender terus tertutup, masyarakat kehilangan mata untuk mengawasi APBD. Fungsi pengawasan DPRD akan melemah, ibarat pohon yang kehilangan akarnya,” jelasnya.
JIM menegaskan bahwa keterbukaan informasi bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga cahaya yang harus menembus setiap celah agar demokrasi di Cianjur tidak hanya menjadi bayangan, melainkan terang benderang.(Rst)