CIANJUR – Bupati Cianjur, dr. Muhamad Wahyu Ferdian, menegaskan pelaksanaan program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditemukan bermasalah untuk sementara dihentikan. Keputusan ini disampaikan usai rapat bersama Badan Gizi Nasional, Jumat (3/10/2025).
Dari total 140 titik SPPG yang berjalan, terdapat empat titik yang sempat menuai masalah. Dua di antaranya sudah diperbaiki dan kembali beroperasi normal, sementara dua lainnya masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
“Untuk sementara, yang bermasalah kita hentikan dulu. Dari empat titik, dua sudah clear dan bisa berjalan lagi, sedangkan dua lainnya masih dalam proses pemeriksaan. Yang lain, sekitar 140 SPPG, sisanya masih berjalan seperti biasa karena prosesnya cukup baik,” jelas Bupati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Langkah penghentian sementara ini diibaratkan menarik rem darurat, agar roda program tidak melaju dengan risiko yang bisa merugikan masyarakat.
Bupati juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan pembentukan Satgas pengawasan yang melibatkan berbagai stakeholder. Satgas ini ditargetkan rampung dalam sepekan ke depan untuk memastikan program SPPG berjalan sesuai standar.
Selain itu, Pemkab Cianjur mewajibkan setiap dapur baru dalam program SPPG memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai syarat mutlak.
“Sejauh ini, SLHS baru empat yang keluar, sisanya masih berproses. Kalau sampai akhir Oktober belum selesai, maka kami akan merekomendasikan kepada Kepala Bagian untuk menghentikan sementara program tersebut,” tegasnya.
Dengan langkah ini, Pemkab berharap program SPPG tetap menjadi tumpuan pemenuhan gizi masyarakat tanpa mengorbankan aspek kesehatan dan keamanan pangan.(Rst)