Cianjur, – Setelah ramai beredar video dugaan aksi kekerasan terhadap balita asal Kabupaten Bandung Barat di saat proses khitan viral di media sosial, akhirnya pemilik klinik Khitan Dani Radiana buka suara.
Dani, pemilik klinik khitan yang beralamat di Kampung Sindangsari, Desa Jati, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur ini mengakui tentang kebenaran peristiwa pemukulan yang terjadi pada Kamis (8/5/2025) lalu tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengklaim, tindakan kekerasan itu terjadi secara spontan alias tanpa ada unsur kesengajaan. Menurutnya, saat melakukan proses khitan, ia memerlukan fokus sementara sang anak disebutnya sering berontak.
“Jadi dari awal mau disunat, anak ini memang sering berontak. Khilafnya saya, spontanitas saya lakukan dan bukan berarti atas dasar kesengajaan. Itu murni kekhilafan saya karena reflek dan di bawah alam sadar. Jadi saat anak berontak, saya reflek melakukan tindakan itu (pemukulan),“ jelasnya, Kamis (15/5/2025).
Setelah kejadian itu, ia mengaku sudah mendatangi kediaman orangtua anak untuk melakukan audiensi dan permintaan maaf.
“Saya sudah datang ke rumahnya untuk klarifikasi dan minta maaf. Disaksikan keluarganya dan juga pihak RT, kami sudah berdamai, islah. Saya ke rumah orangtuanya itu dua hari setelah kejadian,“ jelasnya.
Merasa sudah berdamai, ia juga mengaku kaget dan bingung ketika video proses khitan viral di media sosial.
“Iya sekarang kok rame lagi dan viral di media sosial videonya. Tapi saya sebagai pelaksana, akan menempuh mediasi untuk kedua kalinya. Saya akan ketemu dengan keluarganya untuk klarifikasi secara terbuka,“ pungkasnya.
Sempat ramai diberitakan sebelumnya, seorang petugas kesehatan di Rumah Khitan Dani Radiana yang beralamat di Kampung Sindangsari, Desa Jati, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, diduga melakukan kekerasan terhadap anak yang di khitan.
Hal tersebut terungkap melalui rekaman CCTV hingga akhirnya viral di media sosial. Dalam video itu nampak seorang petugas laki-laki memukul kepala seorang anak yang sedang dikhitan. Sang anak pun terlihat kesakitan dan langsung memegang kepalanya akibat pemukulan tersebut.(Rst)