Cipanas – Pemerintah Kabupaten Cianjur telah sukses merelokasi pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Cipanas pada Rabu, 26 Maret 2025. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah daerah, paguyuban pedagang, dan masyarakat, yang turut disaksikan oleh Bupati Cianjur, pihak kepolisian, dan pemerintah desa.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Joko Purnomo, S.STP., M.Si., mengungkapkan bahwa relokasi tersebut berjalan lancar berkat kesadaran para pedagang. “Alhamdulillah, hari ini kami berhasil memindahkan PKL ke lahan kas Desa Cipanas yang telah disediakan sementara waktu. Kesadaran pedagang menjadi kunci keberhasilan ini,” ucapnya.
Relokasi dilakukan untuk mengembalikan fungsi trotoar dan jalan umum yang selama ini terganggu, sehingga lebih nyaman bagi masyarakat. Joko menekankan bahwa solusi ini bersifat sementara, dengan pemanfaatan lahan desa meski luasnya terbatas. “Ini solusi yang lebih baik dan legal dibandingkan berdagang di tempat yang melanggar aturan,” tambahnya.
Dalam jangka panjang, pemerintah berencana menghadirkan sentra UMKM untuk mendukung kebutuhan PKL secara lebih optimal. Selain itu, pengembangan kawasan Cipanas, seperti pembangunan terminal dan fasilitas lainnya, diupayakan agar kawasan tersebut menjadi lebih tertib dan nyaman, termasuk bagi wisatawan.
Beberapa warga mengaku sudah merasakan dampak positif relokasi ini. Nurhayati, seorang pejalan kaki, mengapresiasi langkah pemerintah dan para pedagang. “Trotoar sekarang bisa kami gunakan lagi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi,” ujarnya.
Namun, permasalahan angkutan umum yang parkir sembarangan masih menjadi kendala. Rudi, seorang pengendara mobil, mengeluhkan kemacetan di depan pasar. “PKL sudah tertib, tapi angkutan umum masih seenaknya parkir di sana. Tindakan tegas perlu diambil,” katanya.
Menanggapi hal ini, Joko menyatakan bahwa pemerintah akan terus berdiskusi dengan Polres Cianjur dan Dinas Perhubungan untuk mencari solusi penempatan terminal yang layak di Cipanas. “Terminal Cipanas ini belum tersedia, sehingga masih perlu solusi agar kemacetan di depan pasar bisa diatasi,” jelas Joko.
Ia juga mengimbau seluruh pihak untuk menjaga ketertiban ruang publik demi kenyamanan bersama. “Ruang publik adalah tanggung jawab kita semua. Mari prioritaskan kepentingan masyarakat banyak,” tutupnya.
Melalui relokasi PKL, pemerintah berharap kawasan Cipanas semakin tertib dan bisa mendukung pengembangan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Salah seorang pejalan kaki, Nurhayati, merasa terbantu dengan adanya relokasi ini. “Alhamdulillah, trotoar sudah bisa digunakan lagi. Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah dan para pedagang yang sudah bekerja sama,” ujarnya.
Namun, tidak semua pengguna jalan merasakan dampak positif secara langsung. Rudi, seorang pengendara mobil, mengeluhkan masih adanya kemacetan, terutama akibat angkot yang parkir sembarangan di depan pasar.
” PKL sudah tertib, tapi angkutan umum masih seenaknya parkir di sana. Harus ada tindakan tegas juga untuk menyelesaikan ini,” keluh Rudi.
(Rst)