Kungker Kementan RI di Desa Sarongge Himbou Masyarakat pentingnya program Perhutanan Sosial sebagai batu loncatan menuju masa depan yang lebih baik

REDAKSI JABAR

- Redaksi

Sabtu, 22 Maret 2025 - 23:34 WIB

5038 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cianjur, Pacet –  Kunjungan kerja Menteri Kehutanan RI, dalam pentingnya program Perhutanan Sosial sebagai solusi strategis. Serta Meninjau work shop pengolahan kopi Sarongge yang dilanjutkan pertemuan dengan KTH dan LPHD di Desa Ciputru.Kecamatan Pacet. pada Sabtu (22/03/2025).

Dalam kesempatan ini Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyampaikan”Bahwa Program ini memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk tidak hanya menjaga kelestarian hutan, tetapi juga memanfaatkannya secara produktif dan bertanggung jawab. “Dulu, masyarakat hanya melihat hutan sebagai entitas yang jauh dan tidak dapat disentuh. Namun, sekarang mereka memiliki hak legal untuk mengelola lahan, menghasilkan manfaat ekonomi, dan menjaga kelestariannya untuk masa depan,” ungkap Raja

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program yang telah berjalan ini mencatat pencapaian signifikan berupa pemberian akses kelola terhadap 8,2 juta hektar lahan hutan kepada masyarakat. Namun, Menteri tetap menyebut bahwa masih ada tugas besar yang harus diemban. “Kita masih memiliki sekitar 4 juta hektar potensial akses kelola, plus 3 juta hektar dari peta indikatif yang memungkinkan untuk dimanfaatkan, asalkan pengelolaannya dilakukan dengan pendekatan kelestarian,” jelasnya. Ia menekankan bahwa pengelolaan yang baik tidak hanya membantu lingkungan, tetapi juga membawa dampak langsung bagi taraf hidup masyarakat di sekitarnya.

Salah satu fokus besar pemerintah adalah memastikan lahan yang telah diberikan kepada masyarakat bisa diolah secara produktif dengan nilai ekonomi yang tinggi. Dalam hal ini, Menteri Kehutanan secara khusus menyebut kopi sebagai komoditas unggulan yang memiliki potensi besar. Salah satu contoh nyata adalah kopi Sarongge yang telah terkenal hingga ke pasar internasional. “Kopi tidak hanya bernilai ekonomis tinggi, tapi juga memiliki fungsi ekologis dengan membantu penghijauan lahan kritis. Apalagi, kopi adalah tanaman yang selaras dengan ekosistem hutan,” kata Raja Juli.

Namun, meraih keberhasilan dalam upaya ini membutuhkan kerja sama erat dari berbagai pihak. Ia mengingatkan bahwa pemerintah, tokoh masyarakat, petani lokal, hingga sektor swasta harus bersinergi. “Ini adalah pekerjaan besar yang tidak bisa dilakukan sendirian. Semuanya harus terlibat, mulai dari penyediaan bibit unggul, pelatihan tentang teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan, hingga pengelolaan pasca-panen untuk meningkatkan nilai jual hasil produksi,” paparnya.

Selain kopi, Menteri juga membuka peluang untuk pengembangan tanaman produktif lain yang cocok untuk wilayah masing-masing, seperti pohon buah-buahan, rempah-rempah, dan tanaman palawija. Dengan keragaman tersebut, hasil dari hutan dapat dimaksimalkan tanpa merusak keanekaragaman hayati yang ada.

Dengan semangat kolaborasi, Raja Juli Antoni menjelaskan pentingnya program Perhutanan Sosial sebagai batu loncatan menuju masa depan yang lebih baik. Ia menyebut penghijauan hutan yang produktif akan melahirkan generasi yang lebih sadar lingkungan sekaligus mandiri secara ekonomi. “Setiap bibit yang kita tanam hari ini akan menjadi warisan berharga untuk anak cucu kita. Bukan hanya untuk menikmati lingkungan yang lestari, tetapi juga untuk hidup yang lebih berdaya dan sejahtera,” tuturnya dengan penuh harap.

Di akhir kunjungannya, Menteri Kehutanan mengajak masyarakat untuk terus menjaga semangat bersama dalam melestarikan hutan. Dengan mengembangkan pendekatan sinergis antara pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi, ia yakin bahwa hutan Indonesia akan menjadi contoh nyata harmonisasi antara manusia dan alam,” Tutupnya

(Rst)

 

 

 

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Remaja Masjid Garda Terdepan Menghempang Khilafah
Perkara Dosen Bunuh Suami, Saksi Bohongi Korban Saat Ambil Foto Asuransi
BISMA OKCF 2025 Siap Digelar, FORKI Sumut Dukung Penuh BISMA OKCF 2025
Rawat Ketersediaan Air, Babinsa Desa Serang Bersama Warga Gotong Royong Bersihkan Sumber Air Pertanian
Panen Dan Penyerapan Padi Hasil Panen Berlanjut, Babinsa Kawedusan Yakinkan Penyerapan Berlangsung Optimal
Pemdes Ciputri Bangun Rabat Beton Dan TPT Di Tunggilis Pojok
Doris dan Riris Layangkan Surat Terbuka Minta Keadilan ke Presiden*
Kolaborasi A-PPI Sumut, Detektif Monitor, dan P.BKMAD: Membangun Kesejahteraan dan Meluruskan Sejarah Melayu Deli

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 17:32 WIB

Perkara Dosen Bunuh Suami, Saksi Bohongi Korban Saat Ambil Foto Asuransi

Minggu, 20 April 2025 - 15:47 WIB

BISMA OKCF 2025 Siap Digelar, FORKI Sumut Dukung Penuh BISMA OKCF 2025

Sabtu, 19 April 2025 - 17:39 WIB

Rawat Ketersediaan Air, Babinsa Desa Serang Bersama Warga Gotong Royong Bersihkan Sumber Air Pertanian

Sabtu, 19 April 2025 - 17:38 WIB

Panen Dan Penyerapan Padi Hasil Panen Berlanjut, Babinsa Kawedusan Yakinkan Penyerapan Berlangsung Optimal

Sabtu, 19 April 2025 - 12:59 WIB

Pemdes Ciputri Bangun Rabat Beton Dan TPT Di Tunggilis Pojok

Sabtu, 19 April 2025 - 01:59 WIB

Doris dan Riris Layangkan Surat Terbuka Minta Keadilan ke Presiden*

Jumat, 18 April 2025 - 13:13 WIB

Kolaborasi A-PPI Sumut, Detektif Monitor, dan P.BKMAD: Membangun Kesejahteraan dan Meluruskan Sejarah Melayu Deli

Jumat, 18 April 2025 - 08:02 WIB

Praktisi Hukum Hendrik Pakpahan ,S.H ; Tersangka Kasus Polrestabes Medan Diminta Patuhi Proses Hukum

Berita Terbaru

NAGAN RAYA

Melalui Komsos, Dekatkan Babinsa Dengan Warga Binaan

Selasa, 22 Apr 2025 - 10:00 WIB