Cianjur – SMAN 1 Sukaresmi gelar grand closing Ceation Young Generation ( CRAYON XIII ) & Diesnatalis ke – 40, di SMKN 1 Sukaresmi, Desa Kawungluwuk. Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Selasa ( 17/12/2024 )
Informasi yang di himpun
Detikupdate,Diesnatalis memiliki makna penting yang menandakan kesempatan kuat untuk membuat komitmen terhadap perubahan demi kemajuan. Sesuai dengan semangat tagline Turning Vision Into Reality, satukan visi tunjukan aksi smanla bersinergi.
kegiatan diesnatalis SMAN 1 Sukaresmi menampilkan beberapa kegiatan yang salah satunya seperti kesenian tari tradisional, juga mengundang band nasional ternama payung teduh.
Kepala sekolah SMAN 1 Sukaresmi Dr. Dede Sadan Nurjaman, M.M. Pd. Mengatakan” Hari ini merupakan puncak green crayon ke-13 dan Diesnatalis ke – 40 SMA negeri 1 Sukaresmi.
“Tujuan dalam acara ini adalah untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam bidang ekstrakurikuler serta membangun sikap mental soft skill, agar siswa – siswi SMAN 1 Sukaresmi itu tidak hanya cerdas di bidang akademik tetapi juga non akademik.
Acara Crayon ini dilaksanakan dari mulai 3 bulan yang lalu, Oktober sampai Desember akhir Desember ini lah puncak acaranya,” Kata Dede
Lanjut Dede”Banyak prestasi yang sudah di raih siswa – siswi kita ini, juga sudah mendapatkan penghargaan golden ticket khusunya didalam bidang ketangkasan baris berbaris, paskibra di tingkat provinsi Jawabarat untuk menuju ke nasional setelah Melawati banyak para pesaing dari luar provinsi, juga sebuah novel yang di angkat ke layar lebar.
Alhamdulilah juga banyak alumni – alumni lulusan SMAN 1 Sukaresmi yang sudah menjadi orang – orang yang menduduki posisi penting di luaran sana, baik di pemerintahan, swasta, birokrasi, dan banyak lainnya,”Tuturnya
“Dalam acara ini kita banyak menampilkan kegiatan ekstrakurikuler, seperti Pramuka, paskibra, PMR, dan sispala, dan juga seni dan olahraga, Dengan Jumlah siswa sebanyak 1300 mereka sangat antusias melihat di setiap rangkaian acara.
Mudah-mudahan di usia yang matang ini, SMAN 1 Sukaresmi semakin banyak diminati warga, sehingga menjadi sekolah tujuan, bukan lagi sebagai sekolah pilihan atau alternatif,’’ Pungkasnya ( B.tunk )