*KABUPATEN BANDUNG*–Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menyampaikan arahan strategis bagi para pejabat struktural RSUD Al-Ihsan Provinsi Jabar di Kabupaten Bandung, Jumat (1/11/2024).
Dalam kesempatan itu Herman memberikan pandangannya terkait pentingnya kesinambungan kepemimpinan dan kesiapan organisasi menghadapi perubahan, khususnya dalam transisi dari kepemimpinan Dewi Basmala ke PIt. Direktur RSUD Al-Ihsan Ferry Achmad.
“Kita telah melakukan konsolidasi sederhana untuk memastikan transisi berjalan baik,” ujar Herman.
Iq menjelaskan bahwa berbagai upaya telah dilakukan, termasuk berkoordinasi dengan Kemendagri dan Kementerian PAN-RB untuk memperpanjang masa kepemimpinan Dewi Basmala sebagai Plt. Namun, aturan yang mengharuskan posisi tersebut diisi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap diikuti.
“Kami sudah berikhtiar, namun sebagai organisasi pemerintahan, kita harus mematuhi kebijakan dan aturan yang ada,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Herman menekankan pentingnya pembelajaran kepemimpinan dalam organisasi, dimana seorang pemimpin yang baik harus mampu melahirkan pemimpin-pemimpin baru.
“_Leaders create leaders_. Pemimpin yang hebat bukan hanya memimpin dengan baik, tapi juga mempersiapkan penggantinya,” tutur Herman.
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam posisinya sebagai Sekda Jabar, salah satu ukuran keberhasilan adalah saat mampu menyiapkan suksesor yang siap menggantikannya. Menurutnya, ini adalah indikator kepemimpinan yang efektif.
*Tiga kandidat*
Herman juga mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang mengidentifikasi calon-calon suksesor di lingkungan RSUD Al-Ihsan. Proses ini akan mengutamakan ASN yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan.
“Kami sedang mengidentifikasi calon-calon yang berpotensi untuk diposisikan sebagai pimpinan RSUD Al-Ihsan. Nantinya, tiga kandidat terbaik akan kami laporkan kepada Pak Gubernur untuk dipilih sebagai direktur definitif,” jelasnya.
Herman mengingatkan seluruh jajaran RSUD Al-Ihsan untuk terus berfokus pada tiga faktor utama yang menentukan keberhasilan transformasi budaya kerja, yakni _leadership_, _system_, dan _values_.
“Menurut penelitian, _leadership_ berkontribusi sebesar 40 persen dalam keberhasilan sebuah organisasi. Artinya, RSUD Al-Ihsan akan hebat jika mampu mengembangkan ketiga aspek ini dengan baik,” tambahnya.
Herman berharap dengan adanya upaya berkelanjutan dalam transformasi budaya kerja di RSUD Al-Ihsan, rumah sakit ini dapat lebih maju dan memberikan pelayanan yang semakin optimal bagi masyarakat.
“_Continuous improvement_ adalah kunci. Kita tidak boleh berpuas diri. Mari bersama-sama memastikan bahwa RSUD Al-Ihsan menjadi rumah sakit yang lebih baik ke depannya,” ungkapnya.
*HUMAS JABAR*
*Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar*
*Ika Mardiah*