CIANJUR – Semangat para pendidik di Kecamatan Cugenang kembali menyala di bawah atap Bale Winaya PGRI, Sabtu (1/11/2025).
Di tempat yang sarat makna perjuangan itu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Cugenang menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) tahun 2025, sekaligus mengukuhkan dan melantik kepengurusan baru untuk masa bakti 2025–2030.

Suasana penuh kekeluargaan terasa sejak pagi. Tepuk tangan para guru menggema ketika nama Jajang Budiman, S.Pd. ditetapkan secara aklamasi sebagai nakhoda baru PGRI Cabang Cugenang.
Ia menggantikan Somantri, S.Pd., sosok yang selama lima tahun terakhir menahkodai organisasi guru itu dengan penuh dedikasi.
Dari laporan yang dihimpun, konferensi tersebut juga menandai demisioner kepengurusan masa bakti 2020–2025. Kini, tongkat estafet perjuangan pun resmi berpindah tangan, sebuah simbol regenerasi yang diharapkan membawa angin segar bagi dunia pendidikan di Cugenang.
Ketua PGRI Kabupaten Cianjur, Yusuf Riyadi, S.Pd., M.M., menegaskan bahwa konfercab adalah bagian dari siklus lima tahunan yang tak sekadar seremonial, melainkan momentum untuk menata langkah ke depan.
“Ada tiga agenda utama dalam konfercab yakni, laporan pertanggungjawaban, penyusunan program baru, dan pemilihan pengurus. Ini bukan hanya rutinitas, tapi ajang refleksi bagi kita semua,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti terpilihnya ketua baru secara aklamasi sebagai sesuatu yang istimewa.
“Aklamasi ini tanda kepercayaan, setelah Kecamatan Mande, kini Cugenang menjadi cabang kedua yang melahirkan pemimpin melalui kesepakatan bulat. Ini bukti soliditas luar biasa,” ujarnya penuh apresiasi.
Yusuf menambahkan, kepengurusan baru diharapkan mampu menjaga semangat PGRI sebagai tiga serangkai perjuangan, wadah perjuangan, organisasi profesi, dan perlindungan ketenagakerjaan.
“Semoga pengurus baru lebih dekat dengan anggota, mengayomi, dan melayani. Karena sejatinya PGRI berdiri untuk guru, tumbuh bersama guru,” imbuhnya.
Sementara itu, Jajang Budiman yang kini memegang kendali roda organisasi tampak rendah hati saat menyampaikan sambutannya.
“Alhamdulillah, ini amanah besar. Sejujurnya saya sempat ragu, tapi berkat doa dan dorongan rekan-rekan, saya siap berlayar bersama PGRI Cugenang menuju arah yang lebih baik,” tuturnya.
Ia juga memberikan penghormatan kepada ketua terdahulu.
“Pak Somantri bukan hanya pemimpin, tapi guru dan kakak bagi kami. Banyak ilmu dan keteladanan yang kami petik. Insyaallah, program yang baik akan kami lanjutkan, dan yang tertunda akan kami wujudkan,” ucapnya dengan nada haru.

Sementara itu, Somantri, S.Pd., menyampaikan pesan hangat di akhir masa baktinya.
“Lima tahun bukan waktu singkat, tapi bukan pula akhir dari pengabdian, saya percaya, di tangan kepengurusan baru, PGRI Cugenang akan makin kokoh, mampu menjalin kerja sama lebih luas, dan terus memperjuangkan kesejahteraan guru,” ujarnya penuh harapan.
Dengan demikian, konfercab kali ini bukan sekadar pergantian nama dalam daftar kepengurusan. Ia menjadi simbol kelanjutan perjuangan para pendidik, layaknya obor yang terus menyala dari satu tangan ke tangan berikutnya, menerangi jalan pendidikan di bumi Cugenang tercinta. (Rst)
















