Kota Bandung – Dinas Kesehatan Kota Bandung menutup sementara dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Dipati Ukur sebagai langkah penyelidikan kasus keracunan makanan yang menimpa 324 siswa SMPN 35 Kota Bandung.
Penyelidikan Epidemiologi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Nabar Hadian, menyebutkan bahwa penutupan sementara dapur MBG tersebut sebagai salah satu langkah untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. “Kami meminta dapurnya berhenti memproduksi sementara sampai kita selesai melakukan penyelidikan epidemiologi,” ucap Nabar.
Kasus Keracunan Makanan
Kasus keracunan makanan tersebut terjadi pada Rabu, 30 April 2025, dan menyebabkan 324 siswa SMPN 35 Kota Bandung mengalami gejala keracunan makanan, seperti mual, muntah, dan diare.
Penyelidikan Higienitas
Penutupan dapur MBG tersebut juga merupakan langkah penyelidikan higienitas terkait dapur MBG tersebut. “Kami belum membuktikan kalau kemungkinannya sih banyak, kalau dari terutama memang aspek higenis mulai dari bahan dasar, kemudian bahan dasar masuk ke dapur, sampai bahan itu jadi siap disajikan semuanya punya resiko, terkontaminasi bakteri,” imbuh Nabar.
Tindak Lanjut
Dinas Kesehatan Kota Bandung berkoordinasi dengan Koordinator MBG Kota Bandung terkait tindak lanjut dari kasus keracunan makanan MBG di SMPN 35 Kota Bandung. “Kami akan melakukan inspeksi lebih mendalam terkait ini,” kata Nabar.
Pemantauan
Dinas Kesehatan Kota Bandung juga akan terus memantau kasus keracunan makanan tersebut dan berkoordinasi dengan pihak sekolah, puskesmas, rumah sakit, serta fasilitas kesehatan lainnya. “Kita juga sedang melakukan konfirmasi ke rumah sakit dan puskesmas sekitar Dago, kalau ada yang keracunan makanan, kalau ada pasien masuk ke rumah sakit dengan gejala keracunan makanan, tolong segera lapor kepada kami,” pungkas Nabar. ( Rst )